Hati-Hati!, Kenali Modus Penipuan yang Mengintai

Kasus kejahatan yang memanfaatkan teknologi dan media sosial semakin marak terjadi, tak terkecuali kejahatan finansial seperti penipuan dengan berbagai macam kedok dan motif dan terus bertambah setiap harinya. Perkembangan teknologi yang semakin pesat memudahkan kita untuk mengakses layanan-layanan keuangan di mana saja dan kapan saja. Namun, dibalik kemudahan itu adsda kejahatan-kejahatan yang mengintai dan memanfaatkan kelalaian kita dalam menggunakan teknologi ini.

Belakangan ini sempat rame kasus seorang nasabah Bank BCA yang melaporkan bahwa terjadi transaksi mencurigakan lewat fitur QRIS pada aplikasi Mobile Banking-nya yang menyebabkan saldo rekeningnya tersedot sebanyak Rp68,5 juta melalui transaksi QRIS yang tidak diketahui.

Menanggapi kasus tersebut, pihak Bank terkait tengah melakukan penyidikan lebih lanjut dan mengimbau nasabah untuk menjaga kerahasiaan data diri untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan atau penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.

Modus – Modus Pembobolan M-Bangking

Kenali modus-modus penipuan m-banking agar kamu lebih berhati-hati:

  1. Menyamar sebagai pembeli toko online

Yang pertama ada modus sebagai pembeli toko online. Modus ini biasanya menyasar para pemilik toko online yang sedang menjual barang secara online. Pelaku beraksi dengan berpura-pura menjadi pembeli dan tertarik pada barang yang dijual. Ia pun mengajak korban untuk berkomunikasi lewat aplikasi pesan pribadi, seperti WhatsApp atau Telegram.

Misalnya pelaku ini akan beralasan ingin melakukan pembayaran lewat OneKlik, aplikasi m-Banking BCA, pelaku akan menggiring korban untuk memberikan nomor kartu debit. Padahal, data ini akan dipakai pelaku untuk mengaktifkan OneKlik korban di aplikasi e-commerce atau dompet digital miliknya. Korban sendiri biasanya belum sadar sedang masuk dalam perangkap kejahatan. Ketika OneKlik sudah diaktifkan oleh pelaku, notifikasi permintaan verifikasi muncul di ponsel korban. Dengan segala cara, pelaku akan memandu korban untuk melakukan verifikasi. Setelah itu, pelaku bisa leluasa menggunakan OneKlik hingga isi rekening korban habis.

Sebenarnya modus ini sangat mudah dihindari jika kita memiliki pemahaman tentang keamanan data pribadi, tentang apa saja yang boleh dan tidak boleh dibagi. Selain itu tetaplah waspada dan hindari melakukan transaksi di luar e-commerce, agar temen-temen bisa terhindar dari modus penipuan yang satu ini.

  1. Menyamar sebagai customer service platform marketplace ternama atau provider telekomunikasi

Modus selanjutnya adalah menyamar sebagai customer service (CS) platform marketplace ternama atau provider telekomunikasi. Cara kerja modus ini adalah pelaku akan menghubungi calon korban dengan mengaku sebagai CS salah satu marketplace. Ia memberitahu bahwa calon korban mendapatkan reward point yang pencairannya hanya bisa dilakukan lewat OneKlik. Calon korban yang tidak awas akan merasa senang dan tertarik dengan kabar tersebut. Korban pun akan menuruti pelaku yang meminta nomor kartu debit untuk verifikasi sebagai tahapan pencairan reward point. Dan yang akan terjadi setelahnya akan seperti modus yang pertama.

  1. Menyamar sebagai pelanggan joki

Modus ini biasanya menyasar para penyedia jasa tugas kuliah alias joki. Sementara, pelakunya berpura-pura menjadi calon pelanggan atau pelanggan. Dengan dalih mau membayar jasa joki melalui transfer lewat OneKlik, pelaku mengirimkan sebuah gambar yang seolah-olah berasal dari aplikasi OneKlik. Bentuk gambarnya berupa formulir yang berisi data-data perbankan yang mesti diisi, seperti nomor rekening dan kartu debit, serta nomor ponsel korban. Seluruh data tersebut dibutuhkan pelaku untuk mengaktifkan OneKlik korban di aplikasi marketplace atau dompet digital miliknya. Sama seperti modus – modus sebelumnya, pada ponsel korban bakal notifikasi registrasi Oneklik dan ketika diklik otomatis mengarah untuk membuka aplikasi BCA mobile. Dengan segala tipu daya, penipu akan menggiring korban untuk menyelesaikan registrasi.

  1. Menyamar sebagai pemilik properti atau lapangan olahraga

Modus pembobolan OneKlik dengan pelaku menyamar menjadi pemilik properti atau lapangan olahraga juga marak terjadi. Korban aksi ini adalah calon penyewa. Korban biasanya mendapatkan kontak pelaku dari Google atau ditelepon langsung oleh pelaku. Pelaku meminta korban membayar uang deposit melalui OneKlik. Untuk melakukan pembayaran, pelaku meminta korban untuk memberikan nomor kartu debit dan ponsel korban yang terhubung dengan BCA mobile. Pelaku kemudian mengarahkan korban untuk klik notifikasi “Aktivasi OneKlik” atau membuka BCA mobile dan memilih menu “m-Admin” dan “Atur OneKlik”. Tanpa sadar, korban sedang diarahkan untuk menyelesaikan aktivasi OneKlik di sebuah aplikasi online shop. Tak berapa lama kemudian, uang di rekening korban pun dikuras oleh pelaku.

 

Menghindari modus penipuan melalui layanan perbankan seluler atau m-banking ini sangat penting untuk menjaga keamanan keuangan temen-temen. Berikut saya bagikan beberapa tips untuk menghindari modus penipuan ini:

  1. Jaga Kerahasiaan Informasi Pribadi

Yang pertama, wajib hukumnya untuk menjaga kerahasiaan data pribadi. Jangan pernah memberikan informasi pribadi seperti PIN, kata sandi, atau nomor kartu debit kepada siapa pun, termasuk pihak bank. Hindarilah menggunakan tanggal lahir, nama panggilan, atau informasi pribadi lainnya sebagai kata sandi.

  1. Perbarui Aplikasi Secara Berkala

Pastikan aplikasi m-banking Anda selalu diperbarui ke versi terbaru. Pembaruan umumnya mencakup perbaikan keamanan yang dapat melindungi Anda dari ancaman terbaru.

  1. Gunakan Jaringan Internet yang Aman

Hindari mengakses m-banking melalui jaringan Wi-Fi umum atau tidak aman. Lebih baik menggunakan jaringan data seluler atau Wi-Fi pribadi yang aman.

  1. Aktifkan Pemberitahuan Transaksi

Aktifkan notifikasi atau pemberitahuan transaksi melalui aplikasi m-banking. Hal ini memungkinkan Anda segera mengetahui jika ada aktivitas yang mencurigakan.

  1. Hati-hati Terhadap Pesan Phishing

Jangan klik pada tautan atau lampiran dari pesan yang mencurigakan, terutama jika dikirim melalui email atau pesan teks. Pihak bank tidak akan meminta informasi pribadi melalui email atau pesan teks.

  1. Gunakan Layanan Keamanan yang Tersedia

Manfaatkan fitur keamanan yang disediakan oleh aplikasi m-banking, seperti otentikasi dua faktor (2FA) atau sidik jari untuk mengamankan akses Anda.

  1. Hindari Penggunaan Perangkat yang Tidak Aman

Jangan menggunakan perangkat yang tidak aman atau tidak dikenal untuk mengakses m-banking. Pastikan perangkat Anda terlindungi dengan perangkat lunak keamanan yang baik.

  1. Lakukan Cek Rutin pada Rekening

Rutin periksa laporan rekening Anda untuk mendeteksi transaksi yang mencurigakan atau tidak dikenal. Jika ada yang mencurigakan, segera laporkan ke pihak bank.

  1. Hati-hati Terhadap Panggilan yang Mencurigakan

Jika Anda menerima panggilan dari seseorang yang mengaku dari bank dan meminta informasi pribadi, pastikan untuk memverifikasi keaslian panggilan tersebut sebelum memberikan informasi apapun.

  1. Pelajari Cara Kerja Aplikasi M-Banking

Pahami cara kerja aplikasi m-banking Anda, termasuk prosedur otentikasi dan tata cara keamanan lainnya. Hal ini membantu Anda lebih waspada terhadap aktivitas mencurigakan.

Menerapkan langkah-langkah ini bisa membantu temen-temen untuk melindungi diri dari modus penipuan m-banking. Jika dirasa ada aktivitas yang mencurigakan atau telah menjadi korban penipuan, segera hubungi pihak bank untuk mendapatkan bantuan.