5 Komponen Sistem Pengendalian Internal dalam Organisasi Nirlaba

Pengendalian intern merupakan suatu proses yang ada pada aktivitas operasi organisasi dan merupakan bagian integral dari proses manajemen seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian organisasi nirlaba.

Konsep sebuah pengendalian intern adalah proses (processes), dilaksanakan oleh manusia (affected to people) and tujuan yang diharapkan (objectives). Dengan begitu sebuah pengendalian intern berfungsi untuk memenuhi semua kebutuhan pihak yang berkepentingan yaitu entitas manajemen, auditor eksternal dan internal, dan pemegang otoritas.

Pengendalian Internal Organisasi Non Laba

Pengendalian Internal Organisasi Non Laba

Sistem Pengendalian Internal menurut Committee of Sponsoring Organisations of the Treadway Commission (COSO) meliputi 10 komponen yaitu:

  1. Pengendalian Lingkungan

Control Enviroment dapat diartikan dengan lingkungan pengendalian yang merupakan pengaruh gabungan dari berbagai faktor dalam membentuk, memperkuat, atau memperlemah efektifitas kebijakan dan prosedur tertentu. Adapun faktor-faktor yang memepengaruhi lingkungan pengendalian adalah sebagai berikut:

  1. Filosofi dan Gaya Operasional Manajemen

Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter bagi organisasi nirlaba dan staf

  1. Struktur Organisasi

Salah satu elemen kunci dalam lingkungan pengendalian adalah struktur organisasi. Struktur Organisasi menunjukkan pola wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam suatu organisasi nirlaba. (Desentralisasi maupun sentralisasi).

  1. Nilai integritas dan etika

Pengendalian intern yang desainnya memadai, namun dijalankan oleh orang-orang yang tidak menjunjung tinggi integritas dan tidak memiliki etika akan mengakibatkan tidak terwujudnya tujuan pengendalian intern.

  1. Metode Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab

Metode pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mempunyai pengaruh yang penting dalam lingkungan pengendalian. Biasanya metode ini tercermin dalam suatu bagan organisasi.

  1. Komitmen terhadap kompetensi

Hal tersebut berhubungan dengan kemampuan manajemen dalam mengawasi secara efektif aktifitas organisasi, meliputi anggaran dan pelaporan.

  1. Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Sistem pengendalian intern adalah usaha manajemen untuk mengindentifikasi dan menganalisis risiko yang relevan dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi.

  1. Prosedur Pengendalian (Control Activities)

Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibangun oleh manajemen untuk mencapai tujuan laporan keuangan yang obyektif..

  1. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication).

Sistem informasi organisasi  digunakan untuk mengindentifikasi, mengumpulkan, mengklarifikasi, dan mencatat dan melaporkan transaksi organisasi dan untuk menjaga pertanggungjawaban akuntansi untuk aktiva-aktiva yang berkaitan

  1. Pemantauan (Monitoring).

Pemantauan merupakan pengawasan oleh manajemen atau pengawasan lain yang ditunjuk atas kebijakan efektivitas internal control. Aktivitas pemantauan terdiri dari tiga hal, yaitu pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan review lainnya. Aktivitas pemantauan berhubungan dengan penetapan secara periodik atas efektivitas dari desain dan implementasi dari internal kontrol yang dilakukan oleh manajemen dalam sebuah organisasi nirlaba.

Dengan memahami berbagai kompenen dalam sistem pengendalian internal, organisasi nirlaba ini diharapkan dapat mengaktualisasikannya dalam pelaksanaan program. Permasalah yang sering terjadi dalam organisasi adalah isu transparansi laporan keuangan, tidak adanya pelaporan rutin tentang kondisi keuangan organisasi kepada stakeholder, sehingga akuntabilitas keuangan organisasi menjadi hal yang dipertanyakan. Hal ini dikarenakan lemahnya sistem pengendalian internal pada organisasi. Terjadinya kondisi seperti ini dapat dsebabkan oleh pengetahuan dan pemahaman manajemen yang tidak begitu dalam akan sistem pengendalian internal.