Training Pengelolaan Keuangan Pasca Pendampingan Mentor Mitra Yakkum Emergency Unit

Meningkatkan Kesejahteraan dan Kepercayaan Funding Melalui Pengelolaan Keuangan Organisasi Non-Laba yang Efektif

Apakah Anda ingin menjadi bagian dari sebuah perubahan yang nyata dan bermakna dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat? Yakkum Emergency Unit adalah organisasi non-laba yang berkomitmen untuk memberikan bantuan dan dukungan dalam situasi darurat kebencanaan. Namun, sebagai organisasi non-laba, YEU juga menghadapi tantangan dalam mengelola keuangan mereka dengan efektif untuk mencapai misi mereka. Dalam tulisan ini, kami akan menjelajahi pentingnya pengelolaan keuangan yang baik dalam organisasi non-laba, serta strategi dan prinsip-prinsip yang dapat membantu dalam mencapai tujuan mereka. Apalagi YEU memiliki program IDEAKSI (Ide, Inovasi, Aksi, Inklusi) yang menyasar pada organisasi non laba dibawahnya yaitu Difabel Siaga Bencana (DIFAGANA), Ngudi Mulya, dan Center for Improving Qualified Activity in Life of People with Disabilities.

Training ini dilaksanakan pada 27 Mei 2023 di Tara Hotel Jogja dengan jumlah peserta 15 orang yang merupakan perwakilan dari DIFAGANA (3 orang, Ngudi Mulya (3 orang), dan CIQAL (3 orang), serta YEU (6 orang) dengan Ibu Atik Sri Purwantiningsih, pimpinan dari Kantor Jasa Akuntan Atik Sri Purwantiningsih, S.E., M.Acc., Ak., CA yang sudah berpengalaman selama 19 tahun dalam bidang keuangan organisasi non laba.

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa pengelolaan keuangan yang efektif adalah kunci dalam menjaga kelangsungan operasional dan pertumbuhan organisasi non-laba. Suatu organisasi non laba atau yayasan harus memiliki sistem akuntansi yang kuat dan transparan untuk melacak pemasukan dan pengeluaran mereka. Dengan melibatkan tenaga ahli keuangan, seperti akuntan atau konsultan keuangan, organisasi dapat mengembangkan dan menerapkan prosedur yang jelas untuk mengelola anggaran mereka, memantau pengeluaran, dan melaporkan hasil keuangan kepada para pemangku kepentingan.

Hal ini karena dari ketiga mitra YEU tersebut baru membuat laporan pemasukan dan pengeluaran keuangan proyeknya saja. Belum memiliki laporan keuangan Lembaga yang dapat digunakan sebagai alat pertanggungjawaban dan pelaporan, serta untuk menarik funding yang ingin menyumbangkan dananya pada organisasi.

Atik mengatakan, organisasi yang bisa scale up adalah organisasi yang tertib dalam pencatatan, pengelolaan, dan pelaporan keuangannya. Lebih penting, laporan keuangan tersebut harus sesuai dengan aturan akuntansi, yang dalam hal ini adalah ISAK 35 (Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan No 35).

Transparansi juga merupakan aspek penting dalam pengelolaan keuangan organisasi non-laba. Suatu organiasi harus berkomitmen untuk memberikan laporan keuangan yang jelas dan terperinci kepada para pemangku kepentingan mereka, termasuk donor, sukarelawan, dan publik secara umum. Adanya sikap transparan dapat membangun kepercayaan yang kuat dengan para pemangku kepentingan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan dukungan dan partisipasi dalam program dan proyek mereka.

Selain itu, organisasi harus mempertimbangkan keberlanjutan finansial jangka panjang mereka. Membentuk cadangan dana darurat yang memadai dan mengembangkan rencana suksesi kepemimpinan yang baik merupakan langkah penting untuk menjaga kelangsungan organisasi dalam jangka panjang. juga dapat menjelajahi peluang investasi yang berkelanjutan dan menguntungkan, seperti investasi dalam sumber daya manusia mereka sendiri atau dalam proyek-proyek yang berkontribusi pada pendapatan jangka panjang.

Dalam mengelola keuangan organisasi non-laba, organisasi juga perlu melibatkan semua anggota tim mereka. Memiliki tim yang terlatih dan berdedikasi dalam bidang keuangan dapat membantu organisasi untuk menghadapi tantangan pengelolaan keuangan yang kompleks. Mengadakan pelatihan dan mengembangkan keahlian keuangan dalam tim dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang keuangan organisasi serta memungkinkan mereka untuk memberikan saran yang berharga dalam proses pengambilan keputusan.

Dalam kesimpulan, pengelolaan keuangan organisasi non-laba, seperti Mitra Yakkum Emergency Unit, adalah langkah kritis dalam mencapai tujuan dan misi mereka. Dengan menerapkan sistem akuntansi yang kuat, mengalokasikan dana dengan bijaksana, mengembangkan strategi penggalangan dana yang kuat, dan berkomitmen pada transparansi, organisasi dapat memastikan bahwa setiap dolar yang mereka keluarkan berkontribusi secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam situasi darurat. Dengan menghadapi tantangan pengelolaan keuangan dengan tekad dan disiplin, organisasi akan tetap menjadi kekuatan yang berkelanjutan dalam memberikan bantuan dan dukungan kepada mereka yang membutuhkan.

Informasi Pelatihan Pengelolaan Keuangan Yayasan hubungi kami di :

WA : https://wa.me/6281226924491

Instagram : https://bit.ly/instagramkjaasp_official

Facebook : https://bit.ly/facebookKJAASP

Web : https://kjaatik.id/

Tiktok : https://bit.ly/tiktokkjaasp_official

Youtube : https://bit.ly/youtubeKJAASP

Maps: https://bit.ly/GoogleMapsKJAASP