SOP KEUANGAN UNTUK ORGANISASI NON LABA
SOP Keuangan adalah kependekan dari Standar Operasional Prosedur Keuangan adalah suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah maupun non-pemerintah, usaha maupun non-usaha, berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif, dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur. Nah, lebih mudahnya, SOP adalah panduan yang berkaitan dengan prosedur yang harus dijalankan.
Lalu kenapa SOP ini penting untuk diterapkan? Karena dengan adanya standar operasional prosedur, maka suatu pekerjaan dapat dijelaskan standarnya dengan tetap untuk dilakukan secara berulang-ulang dalam sebuah organsiasi. Selain itu, apabila bila SOP ini dilakukan dengan baik, maka dapat terciptanya pengeluaran yang efektif dan efisien, menciptakan koordinasi yang baik antar bidang maupun pegawai, serta lebih mudah untuk dilakukan pengawasan internal kontrolnya.
Kenali SOP Keuangan pada Yayasan
SOP Keuangan adalah dokumen resmi dari suatu organisasi yang harus ditaati dan dipatuhi, berisi prosedur standar yang digunakan untuk melakukan semua aktivitas keuangan organisasi. SOP keuangan ini digunakan sebagai acuan dalam menjalankan proses aktivitas penganggaran; penerimaan; pengeluaran; pertanggung jawaban dan pelaporan; termasuk pengendalian asset, kewajiban, atau bahkan aset neto dari suatu organisasi.
Bagaimana jika organisasi non laba tidak memiliki SOP Keuangan?
Suatu organsiasi non laba tentu tidak akan berjalan dengan efektif, mulai dari penerimaan dari donor sampai dengan pelaporan pertanggungjawaban pun pasti lebih sulit dicapai keefektifannya, dan lebih parahnya, potensi fraud atau kecurangan yang terjadi akan lebih besar..
Sedangkan organsisasi non laba memiliki kewajiban untuk Menyusun laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban para pemberi dana dengan mengacu pada ISAK 35.
Komponen yang Diatur dalam SOP Keuangan
Biasanya, SOP Keuangan dari suatu organisasi non laba terdiri dari beberapa bagian, yang kurang lebih berisi mengenai;
-
Suatu organisasi non laba harus memiliki struktur organisasi agar kegiatan dalam organisasi dapat berjalan dengan baik. Selain itu dengan adanya struktur organisasi, maka jobdesk dari tiap pengelola organisasi dapat lebih jelas.
-
Tertuliskan peran, tugas pokok beserta uraian tugas dari tiap peran yang tertera dalam struktur organisasi. Hal ini dimaksudkan agar jobdesk dapat menjelaskan secara strategis peran dan tugas dari masing-masing pengelola organisasi.
-
Tercantum terkait dengan matrikulasi sistem dan prosedur, misalnya saja perencanaan strategis, tahunan, atau triwulan
-
Barulah memuat uraian prosedur dari matrikulasi sistem dan prosedur pada penjelasan saya yang ketiga tadi, secara lebih detail dan lengkap. Termasuk prosedur penganggaran, tahunan, penyusunan proposal ke Lembaga donor atau penyumbang, bisa mengenai prosedur penentuan Kerjasama dengan mitra, prosedur penentuan Kerjasama dengan donor, mengatur prosedur penerimaan dan pengeluaran dana maupun barang supaya lebih akuntabel,
-
Tentang Standar Bukti Keuangan, hal ini penting dilakukan agar penerimaan maupun pengeluaran tadi dapat dipertanggungjawabkan dengan jelas melalui ketentuan bukti bukti yang disepakati
-
Mengenai sistem pelaporan keuangan, wah ini nih hal yang sangat krusial ya temen-temen karena menyangkut dengan standar yang disepakati oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang mulai berlaku pada 1 Januari 2020. Apa saja ya yang diatur? seperti kebijakan akuntansi, serta sistem kode akun dan jurnal standar,