Pengen Jadi Pengusaha? Ketahui Hal-Hal Ini!

 

Pada tahun 2030 mendatang di klaim menjadi akhir dari langkah untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs). Untuk mewujudkan SDGs tersebut perlu adanya sinergi yang kuat terutama bagi pemuda yang menjadi aktor utama mewujudkan SDGs di masa depan.

Bahkan sampai pada saat ini terdapat 780 juta pekerja baik laki-laki maupun perempuan dengan penghasilan kurang dari dua dolar per hari. Maka untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk di usia kerja yang mencapai 40 juta per tahunnya, diperkirakan butuh lebih dari 600 juta lapangan pekerjaan baru hingga tahun 2030.

Untuk mendukung terciptanya SDGs ditahun 2030, Siklus Indonesia mengadakan webinar dengan tema “Meniti Jalan Menjadi Entrepreneur Muda” yang diselenggarakan menggunakan media zoom virtual meeting dan siaran langsung melalui Youtube SDGs Youth Hub, dimana salah satu pemicaranya adalah Ibu Atik Sri Purwantiningsih, S.E., M.Acc., Ak., CA., ASEAN CPA., CT., CFP.

Acara dimulai dengan sambutan dari Ibu Woro Srihastuti Sulistyaningrum, S.T., MIDS selaku Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda, dan Olahraga (KPAPO) Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/BAPPENAS.

Untuk mendukung terselenggaranya acara webinar ini, Siklus Indonesia juga mendatangkan juru bahasa isyarat agar informasi dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat terkhusus pemuda.

Dengan dimoderatori oleh Community of Practice Officer Siklus Indonesia, Putri Khatulistiwa, webinar ini mendatangkan 4 pembicara hebat, yaitu:

  1. Kak Theo Ideo dari Sahawood

  2. Ibu Atik Sri Purwantiningsih yang merupakan CEO KJA ASP, Founder Sekolah Finansial, dan Owner dari Snack Salfin

  3. Kak Andre Serhalawan dari Kitong Bisa

  4. Kak Gadhis Rafidha yang merupakan tiktokers dan pegiat UMKM via Platform Digital

Nah ini nih terutama bagi yang pengen jadi pengusaha, bahwa berwirausaha itu tidak hanya mengenai mengumpulkan keuntungan, tetapi juga mampu untuk memberikan dampak sosial bagi orang-orang di sekitar kita.

Dari Kak Theo yang mempunyai usaha kacamata yang turut memberdayakan teman-teman mantan narapidana dan ODHA kita dapet ilmu begini nih

“Jangan lupa bahwa usaha yang kita jalankan harus dapat memberikan keuntungan, tidak hanya bagi kita tetapi juga bagi masyarakat sekitar”

Yang Kedua dari kak Andre Serlawan dari Kitong Bisa yang juga memberdayakan anak muda di Papua, kita dapet ilmu 

“Selain mengajarkan pengetahuan, kami juga memberikan bekal berwirausaha agar mereka mandiri”

Yang Ketiga dari Kak Gadhis Rafidha yang berhasil bangkit setelah ekonomi beliau terdampak Covid melalui platform Tiktok kita dapet ilmu

“Manfaatkanlah media sosial kita, terutama Tiktok dan Instagram. Di Tiktok, buatlah sebanyak-banyaknya konten untuk mengikuti alogaritma”.

Yang terakhir, kita dapat ilmu dari Ibu Atik Sri Purwantiningsih yang juga baru saja mendirikan bisnis Snack Salfin tapi tiba-tiba terdampak Covid dan tetap berusaha untuk mempertahankan usahanya agar tetap eksis hingga sekarang. Dengan basic seorang akuntan berpraktik yang memiliki Kantor Jasa Akuntan Atik Sri Purwantiningsih beliau menekankan bahwa berbisnis itu perlu adanya laporan keuangan yang digunakan sebagai kontrol, evaluasi, dan prediksi usaha dimasa depan

“Keuangan yang sehat dapat membantu entrepreneur muda dalam menjalankan bisnisnya.”

 

Gimana nih? Sobat KJA udah jelas kan ya gimana kalau pengen jadi pengusaha. Apalagi para pemuda yang menjadi aktor utama SDGs di 2030. 

Nah untuk yang sudah punya usaha tetapi belum punya laporan keuangan atau bingung bagaimana cara membuat laporan keuangan? serahkan pada ahlinya dengan menghubungi kontak KJA ASP berikut dan manfaatkan konsultasi gratis

WA : https://wa.me/6281226924491

Instagram : https://bit.ly/instagramkjaasp_official

Facebook : https://bit.ly/facebookKJAASP

Web : https://kjaatik.id/

Tiktok : https://bit.ly/tiktokkjaasp_official

Youtube : https://bit.ly/youtubeKJAASP