Tingkatkan Kualitas, Ini Pentingnya Sebuah Yayasan Punya Sistem Keuangan yang Baik

 

Yayasan merupakan salah satu bentuk lembaga non-profit. Lembaga itu didirikan bukan untuk mencari untung. Namun sebuah yayasan butuh biaya operasional agar semua acara tetap berjalan demi terwujudnya visi misi mereka.

Berdasarkan pemetaan organisasi non-profit di Indonesia, yayasan dikategorikan ke dalam jenis organisasi non-pemerintahan. Yayasan dibagi lagi ke dalam tiga jenis yaitu yayasan sosial, yayasan keagamaan, dan yayasan kemanusiaan.

Dengan statusnya sebagai lembaga non-profit, mereka dibebaskan dari kewajiban membayar pajak. Namun mereka tetap harus melaporkan keuangan setiap tahunnya pada pemerintah.

Sayangnya dewasa ini lembaga yayasan banyak menghadapi permasalahan terutama dari sisi laporan keuangan di antaranya: sistem keuangan yang belum memadai, laporan keuangan yang belum sesuai standar, dan sumber daya manusia yang belum memahami standar akuntansi dalam laporan keuangan.

Atas dasar inilah sebuah lembaga pendidikan Sekolah Yayasan mengadakan acara webinar bertajuk “Enam Langkah Membesarkan Yayasan” pada Sabtu, 11 Maret 2023. Acara itu mengundang tiga pembicara yang menjadi pakar di bidangnya antara lain Atik Sri Purwatiningsih selaku Founder Sekolah Finansial sekaligus Owner Kantor Jasa Keuangan (KJA) ASP, Sono Prabowo selaku pendiri Alfatihah.com dan Birohukum.com, dan dr. Andhyka Sedyawan selaku Pengasuh Masjid Muslim Bilionaire.

Dalam kesempatan itu, Atik mengatakan bahwa yayasan sebagai lembaga non-profit sebenarnya tidak diharuskan untuk menyusun laporan keuangan kecuali menerima hibah Rp500 juta dan total aset bukan hibah jumlahnya mencapai Rp20 miliar. Walau begitu, penyajian keuangan tetap penting apabila ada dorongan dari stakeholder perusahaan demi kepentingan donatur.

Semua hal terkait laporan keuangan lembaga non-profit atau organisasi non-laba diatur dalam Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 35. Atik menjelaskan, ISAK 35 memiliki lima ruang lingkup di antaranya (1) laporan posisi keuangan (2) laporan penghasilan komprehensif (3) laporan perubahan aset neto (4) laporan arus kas, dan (5) catatan atas laporan keuangan.

Namun sebelum menyusun laporan keuangan sesuai ISAK 35, yayasan sebagai entitas dari lembaga non-profit harus melakukan sejumlah langkah persiapan di antaranya menyiapkan perubahan laporan keuangan dalam lembar kerja pelaporan keuangan yang sudah sesuai ISAK 35, membuat otomatisasi spreadsheet excel dalam menyusun laporan keuangan organisasi agar sesuai dengan ISAK 35, serta mencari software dan pelaporan keuangan organisasi yang sudah langsung menyajikan format laporan keuangan sesuai ISAK 35.

Selain itu, Atik mengatakan sebuah yayasan juga perlu membangun sistem keuangan yang memadai. Oleh karenanya mereka perlu memiliki Standard Operating Procedures (SOP). Lebih lanjut, ia menjelaskan SOP di sini adalah sebuah panduan rinci untuk pelaksanaan laporan keuangan seperti siapa melakukan apa, memakai alat apa, kapan dilakukan, dan sampai pada laporan keuangan terkait kegiatan itu. Penerapan SOP dalam sebuah yayasan menjadi penting agar mereka tak lagi tergantung orang dan selera serta meningkatkan kontrol keuangan.

“Pengelolaan keuangan yang baik pada entitas nonlaba akan mewujudkan transparasi dan akuntabilitas publik. Yayasan berkelas, siap naik kelas,” kata Atik dalam acara webinar tersebut.

Di sisi lain, Andhyka mengatakan bahwa selama ini pengurus yayasan sering kali lebih berfokus pada penggalangan dana atau fundraising. Namun mereka lupa untuk berfokus pada penelitian dan pengembangan, pengelolaan sumber daya manusia, pengembangan media, serta inovasi program yang tak kalah pentingnya.

“Bisa jadi Allah belum memberikan apa yang kita inginkan karena kita belum mampu dan belum siap menerima itu. Kita butuh pondok biaya Rp1 miliar, Allah kirimkan Rp1 milar, tapi kita belum mampu mengelolanya,” kata Andhyka.

Senada, Sono mengatakan bahwa penggalangan dana merupakan sesuatu yang sangat penting untuk membesarkan yayasan. Namun ada faktor-faktor lain yang tak kalah pentingnya seperti SDM, program, media, Financial engineering, networking dan circle, serta regenerasi. Dalam hal ini, Atik menambahkan laporan keuangan adalah satu hal penting yang perlu ditambahkan.

“Laporan keuangan itu bisa dijadikan bahan evaluasi, estimasi, dan prediksi ke depan terhadap keberlangsungan dari suatu yayasan. Apalagi yayasan ini mengelola keuangan donor, penting sekali membuat laporan keuangan sebagai bahan pertanggungjawaban bagi semua pihak yang berkepentingan,” pungkas Atik.

Informasi lebih lanjut terkait inhouse maupun public training organisasi non laba, silakan hubungi kami melalui kontak berikut dan manfaatkan konsultasi gratis bersama kami.

WA : https://wa.me/6281226924491

Instagram : https://bit.ly/instagramkjaasp_official

Facebook : https://bit.ly/facebookKJAASP

Web : https://kjaatik.id/

Tiktok : https://bit.ly/tiktokkjaasp_official

Youtube : https://bit.ly/youtubeKJAASP

Maps: https://bit.ly/GoogleMapsKJAASP